AKSI NYATA MODUL 3.2

 Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya

“Creating A Dream Class”


A. PERISTIWA (FACTS)

1. Latar Belakang

Pelaksanaan PTM terbatas secara serentak di bawah naungan Dinas Pendidikan Kabupaten Kebumen diberlakukan sejak tanggal 6 September 2021. Adanya regulasi tersebut akan menjadikan nuansa baru bagi dunia pendidikan dimana sekolah akan kembali diwarnai dengan adanya interaksi langsung antara guru dan murid setelah sekian lama pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan jarak jauh. Murid telah terbiasa dengan sistem belajar dari rumah yang telah membuatnya merasa nyaman. Realita yang ada menunjukkan bahwa murid masih merasa malas dalam mengikuti pembelajaran di kelas. Hal tersebut merupakan tantangan tersendiri bagi guru dalam mengubah pola belajar murid pasca pandemi.

Sebagai pemimpin pembelajaran, guru hendaklah dapat berperan aktif dalam mengelola sumber daya yang ada demi kelancaran keberlangsungan proses kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien. Peran tersebut dapat dimulai dari perencanaan, pengawasan, pengambilan keputusan, serta menjadi motivator demi memajukan dan memberdayakan sumber daya di sekolah.


Berdasarkan pemetaan aset/modal yang telah disusun, SDN 2 Banjurpasar memiliki aset-aset sekolah yang dapat dikembangkan untuk mewujudkan merdeka belajar yang tentunya berpihak pada murid. Guru sebagai pemimpin sekaligus pengelolaan sumber daya hendaknya dapat memanfaatkan dan memaksimalkan aset tersebut agar murid menjadi nyaman dalam belajar sehingga merasa bahagia saat belajar.

Pendidikan yang berpihak pada murid merupakan upaya agar  sedapat mungkin memenuhi segala harapan murid untuk dapat menciptakan suasana sesuai keinginannya sehingga dapat belajar dengan nyaman. Hal tersebut tentu saja dengan menciptakan suasana belajar yang akan dijadikan sebagai tempat belajar yaitu ruang kelas. Kondisi ruang belajar sangat mempengaruhi motivasi belajar murid ketika berada di sekolah. 

Berdasarkan hal tersebut, maka sebagai seorang calon guru penggerak sangat ingin mewujudkan ruang kelas yang menjadi impian murid. Aksi tersebut akan diberi nama “Creating A Dream Class”. Hal tersebut dikarenakan ruang kelas di sekolah merupakan rumah kedua bagi murid dalam belajar. Ruang kelas yang sesuai dengan harapan mereka dapat memberi andil yang cukup besar dalam mengembalikan semangat belajar di kelas sehingga diharapkan murid menjadi lebih semangat dalam belajar dan menjadikan suasana nyaman.

2. Alasan Melakukan Aksi

Berdasarkan latar belakang yang ada, maka aksi “Creating A Dream Class” merupakan suatu upaya dalam rangka mengembalikan semangat belajar pasca masa pandemi dengan memaksimalkan potensi yang dimiliki oleh sekolah. Aset yang dimanfaatkan dalam hal ini antara lain manusia (guru dan murid), fisik (ruang kelas), dan finansial.  Harapannya setelah aksi ini dilaksanakan maka semangat dan motivasi belajar murid dapat kembali seperti sedia kala sebelum pandemi, bahkan akan jauh lebih semangat lagi. Aksi tersebut merupakan suatu bentuk perwujudan merdeka belajar dengan menciptakan suasana belajar yang ramah anak dan sesuai dengan impian mereka.

3. Hasil Aksi Nyata 

Sebelum melaksanakan aksi “Creating A Dream Class” maka sebelumnya menyusun rancangan tindakan sesuai dengan tahapan BAGJA. 


Kegiatan “Creating A Dream Class” melibatkan guru kelas sebagai fasilitator dan murid sebagai pelaksana aksi. Sebelum pelaksanaan aksi, guru memberikan kebebasan kepada murid untuk menuangkan ide cemerlang berkaitan dengan kelas impian yang mereka dambakan pada sebuah kertas. Kemudian, guru membimbing mereka untuk membuat kesepakatan tentang konsep kelas idaman yang akan diwujudka melalui sebuah permainan lingkaran kecil yang dilakukan di lapangan. Setelah disepakati, maka guru bersama dengan murid melaksanakan rencana yang telah disusun. 

Aksi “Creating A Dream Class” dilaksankan pada hari tanggal 18-19 Oktober 2021. Saat kegiatan berlangsung, murid sangat antusias dalam melaksanakan kegiatan ini. Melalui bantuan guru, murid menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Semua murid bergotong-royong bahu-membahu untuk mewujudkan kelas impian mereka. Guru membagi kelompok agar waktu yang ada dapat dimanfaatkan dengan maksimal dan efisien. Ada kelompok yang bertugas untuk menyusun daftar regu piket, mempersiapkan pojok literasi, menyiapkan arena bermain, membuat tirai dan hiasan, serta mempersiapkan mading kelas. Kegiatan tersebut juga melibatkan penjaga sekolah demi kelancaran aksi dikarenakan murid tidak dapat menjangkau tempat yang tinggi dan dikhawatirkan akan terjadi hal-hal yang kurang diinginkan. 

“Creating A Dream Class” membutuhkan waktu dua hari dalam penyelesaiannya. Akan tetapi, semangat murid masih sangat membara untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Dengan sigapnya mereka menata ruang kelas sesuai impiannya dan tak pantang menyerah agar dapat mewujudkan kelas yang mereka impi-impikan. Saat kelas sudah tertata sesuai dambaan mereka, semua terlihat bahagia dan nyaman berada di kelas. 

B. PERASAAN (FEELINGS)

Melalui aksi “Creating A Dream Class” saya merasa tertantang untuk dapat mewujudkan kelas impian murid. Sebelum kegiatan dilaksanakan, ternyata murid memiliki banyak ide cemerlang untuk menata ruang kelasnya.  Mereka sangat antusias dalam menata ruang kelas yang menjadi dambaan mereka selama ini. Setelah kelas tertata, tampak wajah mereka yang sangat ceria menyambut kelas barunya. Hal ini tentu saja menjadikan guru ikut merasakan kebahagiaan mereka yang sepertinya selama ini belum pernah dilihat sebelumnya. 


C. PEMBELAJARAN  (FINDINGS)

Pembelajaran yang didapatkan dari aksi ini yaitu bahwa sebagai seorang guru hendaklah dapat menjadi pemimpin dalam pengelolaan sumber daya. Ternyata murid memiliki segudang ide yang dapat kita eksplor secara maksimal untuk dapat mewujudkan impian mereka yang selama ini ada didalam benaknya. Selain itu, perlunya kolaborasi yang kompak antara guru dan murid sangat perlu dijalin dengan baik demi tercapainya suatu rencana. Aset yang dimiliki oleh sekolah hendaklah dapat dimanfaatkan secara maksimal demi tercapainya pelaksaan kegiatan pembelajaran untuk mewujudkan merdeka belajar. 


D. PENERAPAN KE DEPAN (FUTURE)

Kedepan, sebagai seorang CGP saya akan menyusun program “Creating A Dream Class” untuk setiap kelas di SDN 2 Banjurpasar. Program tersebut akan disosialisasikan di forum rapat sekolah atau pun komunitas belajar yang ada di SDN 2 Banjurpasar yaitu CIKA Basarda. Keberhasilan program yang ada juga akan tercapai apabila adanya kolaborasi yang baik dan solid dari semua pihak.


E. DOKUMENTASI AKSI NYATA

Dokumentasi kegiatan dapat dilihat melalui link berikut ini: 



Semoga bermanfaat. Salam dan bahagia.


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Demonstrasi Kontekstual Modul 3.1.

Demonstrasi Kontekstual Modul 3.2.

Koneksi Antar Materi Modul 3.2