Demonstrasi Kontekstual Modul 3.1.

Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran

(Reni Ulviyani – CGP Angkatan 2 Kab. Kebumen)


Fasilitator: Suhartutik, M. Pd.

Pendamping Praktik: Bambang Cahyono, S. Sn, M. Pd.


Berikut ini adalah pertanyaan pemandu pada demonstrasi kontekstual modul 3.1. Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran.

  • Bagaimana Anda nanti akan mentransfer dan menerapkan pengetahuan yang Anda dapatkan di program guru penggerak ini di sekolah/lingkungan asal Anda?
  • Apa langkah-langkah awal yang akan Anda lakukan untuk memulai mengambil keputusan berdasarkan pemimpin pembelajaran?
  • Mulai kapan Anda akan menerapkan langkah-langkah tersebut, hari ini, besok, minggu depan, hari apa? Catat rencana Anda, sehingga Anda tidak lupa.
  • Siapa yang akan menjadi pendamping Anda dalam menjalankan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran? Seseorang yang akan menjadi teman diskusi Anda untuk menentukan apakah langkah-langkah yang Anda ambil telah tepat dan efektif.

Beberapa pertanyaan pemandu akan dijawab melalui narasi berikut.

Saya akan mentransfer dan menerapkan pengetahuan yang saya dapatkan di program pendidikan guru penggerak di sekolah/lingkungan asal saya adalah dengan cara:

  1. Berkonsultasi dan berkoordinasi dengan kepala sekolah sebagai salah satu pemangku kepentingan berkaitan dengan program-program serta hal-hal positif dalam guru penggerak.
  2. Melakukan sosialisasi kepada rekan sejawat dalam forum rapat sekolah maupun komunitas praktisi tentang apa saja yang telah dilakukan dalam pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. 
  3. Menerapkan 9 langkah pengambilan keputusan di lingkungan sekolah.
  4. Membagikan praktik baik dalam bentuk tulisan/artikel dalam blog, mengunggah video di youtube, ataupun media sosial lainnya.

       Selain itu, untuk menerapkan pengetahuan yang telah didapatkan dalam Program Guru Penggerak saya akan menerapkan di kelas yang saya ampu serta menjalin kolaborasi dengan rekan sejawat di sekolah.

Berikut ini merupakan langkah-langkah awal yang akan dilakukan untuk memulai mengambil keputusan berdasarkan pemimpin pembelajaran yaitu dengan menerapkan 9 langkah pengambilan keputusan mulai dari diri sendiri.

1. Menentukan nilai-nilai yang saling bertentangan.

2. Menentukan siapa saja pihak yang terlibat.

3. Mengumpulkan fakta-fakta yang relevan dalam situasi yang sedang dihadapi.

4. Pengujian benar atau salah.

  • Uji legal (pengujian ini berkaitan dengan apakah dilema etika yang sedang dihadapi  masih mengandung unsur pelanggaran hukum, jika “iya” maka pilihan yang ada bukanlah benar lawan benar, akan tetapi benar lawan salah.
  • Uji regulasi/standar profesional (bila dilema etika tidak memiliki aspek pelanggaran hukum, mungkin ada pelanggaran peraturan atau kode etik).
  • Uji intuisi (menguji apakah ada tindakan yang diambil sejalan atau berlawanan dengan nilai-nilai yang telah diyakini oleh seseorang).
  • Uji halaman depan koran (apa yang akan dirasakan apabila keputusan yang hendak diambil dipublikasikan pada halaman depan koran ataupun menjadi konsumsi masyarakat luas).
  • Uji panutan/idola (memungkinkan adanya keputusan berbeda yang akan diambil oleh seseorang yang menjadi panutan/idola).

        Beberapa hal yang perlu dicatat dari kelima uji keputusan yang telah dipaparkan di   atas yaitu adanya 3 uji yang sejalan dengan pengambilan keputusan yaitu:

  • Uji intuisi  berhubungan dengan berpikir berbasis peraturan.
  • Uji halaman depan koran berhubungan dengan berpikir berbasis hasil akhir.
  • Uji panutan/idola berhubungan dengan prinsip berpikir berbasis rasa peduli.

5. Pengujian paradigma benar lawan benar (mengidentifikasi paradigma yang terjadi termasuk kedalam individu lawan masyarakat/ rasa keadilan lawan rasa kasihan/ kebenaran lawan kesetiaan/ jangka pendek lawan jangka panjang).

6. Melakukan prinsip resolusi (berpikir berbasis hasil akhir, berpikir berbasis peraturan, ataukah berpikir berbasis rasa peduli).

7. Investigasi opsi trilemma. Yaitu mencari opsi adakah alternatif lain dalam permasalahan yang sedang dihadapi karena terkadang akan muncul sebuah penyelesaian yang kreatif dan tidak terpikir sebelumnya yang dapat saja muncul di tengah kebingungan dalam menyelesaikan masalah.

8. Menentukan keputusan yang akan diambil.

9. Meninjau kembali keputusan dan merefleksikan.

    Sedangkan efektivitas pengambilan keputusan dapat dilihat dari terciptanya respon lingkungan yang positif, aman, nyaman, serta kondusif dalam lingkungan belajar di sekolah.

     Saya akan mulai menerapkan langkah-langkah tersebut pada awal Oktober 2021. Dalam menjalankan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran,  yang akan menjadi pendamping tentunya adalah kepala sekolah dan rekan sejawat baik di sekolah maupun sesama rekan CGP.

Penulis berharap artikel ini dapat bermanfaat dan juga dapat memberikan pencerahan bagi pembaca.


Salam dan bahagia.




 

 

     

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Demonstrasi Kontekstual Modul 3.2.

Koneksi Antar Materi Modul 3.2