Aksi Nyata Modul 2.1.
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
Reni Ulviyani
CGP Angkatan 2 Kab. Kebumen,
Jawa Tengah
Pendamping Praktik : Bambang Cahyono, S. Sn, M. Pd.
Fasilitator : Suhartutik, M. Pd.
A.
Latar Belakang
Menurut Ki Hadjar Dewantara, pendidikan
adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka
sebagai manusia dan anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan
kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota
masyarakat. Oleh sebab itu, pendidik hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya
kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup
dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak.
Ketika menuntun’, anak diberi
kebebasan namun pendidik sebagai ‘pamong’ dalam memberi tuntunan dan arahan
agar anak tetap berjalan di jalur yang semestinya dan tidak kehilangan arah ataupun
membahayakan dirinya. Seorang ‘pamong’ dapat memberikan ‘tuntunan’ agar anak
dapat menemukan kemerdekaannya dalam belajar dengan cara menghamba kepada anak.
Setiap anak memiliki kodrat (minat)
yang berbeda dan tugas pendidik adalah menuntun tumbuh atau hidupnya minat
tersebut. Agar minat anak semakin tumbuh, maka guru menjadikan minat sebagai
dasar daalam melakukan pembelajaran berdiferensiasi. Pembelajaran berdiferensiasi
merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid,
terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh
setiap individu.
Keberagaman dari
setiap individu murid harus selalu diperhatikan, karena setiap peserta didik
tumbuh di lingkungan dan budaya yang berbeda sesuai dengan kondisi geografis
tempat tinggal mereka. Pembelajaran dilakukan dengan beragam cara untuk
memahami informasi baru bagi semua murid dalam komunitas ruang kelasnya yang
beraneka ragam. Strategi Pembelajaran berdiferensiasi ada 3 yaitu: diferensiasi
konten, diferensiasi proses, dan diferensiasi produk. Selain itu, guru
juga harus mempertimbangkan aspek kebutuhan murid yaitu kesiapan
belajar (readiness) murid, minat
murid dan profil belajar murid.
B.
Deskripsi Aksi Nyata
Aksi nyata
pembelajaran berdiferensiasi menggunakan RPP sebagai berikut: https://online.fliphtml5.com/yghfa/affc/
C.
Hasil Aksi Nyata
Berdasarkan
praktik yang telah dilaksanakan, berikut ini beberapa hasil aksi nyata yang
telah dilaksanakan:
1.
Pembelajaran dilaksanakan sesuai
dengan RPP yang telah dirancang.
2.
Siswa mengerjakan LKPM berdasarkan
kesiapan (readiness) siswa, dan tugas
individu yang dikerjakan oleh siswa sesuai profil belajar siswa.
3.
Tidak semua siswa dapat mengikuti
pembelajaran secara daring, sehingga guru memberikan tugas melalui WA.
D.
Pembelajaran yang Didapatkan
1.
Kegagalan
a. Tidak semua siswa dapat mengikuti
pembelajaran secara daring dikarenakan ketersediaan kuota, kepemilikan HP, kesadaran
pentingnya belajar, dan kurangnya perhatian orang tua. Padahal di awal sebelum
pembelajaran dilaksanakan, guru telah memberikan informasi melalui WA grup jika
akan dilaksanakan pembelajaran secara sinkron melalui video conference. Guru juga telah memberikan beberapa alternatif
jika siswa tidak dapat mengikuti pembelajaran secara mandiri, dapat dilakukan
dengan kelompok. Apabila ketersediaan kuota tidak memadai, maka dapat mencari
wifi gratis di balai desa.
b. Pandemi yang berkepanjangan membuat
siswa merasa nyaman di rumah. Sebagian siswa tidak berpartisipasi dalam
pembelajaran. Oleh karena itu, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
belajar melalui instruksi di WA grup. Hasilnya, masih ada beberapa siswa yang
tidak aktif dalam mengumpulkan tugas.
2.
Keberhasilan
Adapun
keberhasilan dalam pelaksanaan pembelajaran, adalah guru telah memfasilitasi
siswa dengan menerapkan strategi pembelajaran berdiferensiasi sesuai dengan
kondisi siswa. Dengan menerapkan diferensiasi proses untuk memfasilitasi siswa
yang terhadap kesiapannya dalam mengerjakan LKPMdan diferensiasi produk sesuai
profil siswa.
E.
Rencana Perbaikan untuk Pelaksanaan
di Masa Mendatang
Beberapa
hal yang menjadi rencana perbaikan di masa mendatang yaitu:
1. Pelaksanaan pembelajaran secara
sinkron perlu dipersiapkan secara matang agar dalam pelaksanaanya berjalan
dengan baik dan lancar.
2. Guru perlu menggiatkan belajar
secara berkelompok untuk dapat lebih memantau proses pembelajaran.
3. Dalam menerapkan pembelajaran
berdiferensiasi, guru haruslah benar-benar mempertimbangkan situasi dan kondisi
siswa berdasarkan kesiapan belajar, miat, maupun profil belajarnya.
F. Dokumentasi Proses dan Hasil Pelaksanaan
Berikut ini kami sertakan dokumentasi pembelajaran berdiferensiasi.
Salam dan bahagia
Komentar
Posting Komentar