Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2021

Aksi Nyata Modul 2.1.

Gambar
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI   oleh Reni Ulviyani CGP Angkatan 2 Kab. Kebumen, Jawa Tengah   Pendamping Praktik     : Bambang Cahyono, S. Sn, M. Pd. Fasilitator                  : Suhartutik, M. Pd.   A.        Latar Belakang Menurut Ki Hadjar Dewantara, pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka sebagai manusia dan anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Oleh sebab itu, pendidik hanya dapat   menuntun  tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki  laku nya (bukan dasarnya) hidup dan   tumbuh nya  kekuatan kodrat  anak. Ketika menuntun’, anak diberi kebebasan namun pendidik sebagai ‘pamong’ dalam memberi tuntunan dan arahan agar...

Koneksi Antar Materi Modul 2.3

Gambar
  Kesimpulan dan Refleksi Peran Coach di Sekolah   dan Keterkaitannya Dengan Materi Pembelajaran Berdiferensiasi dan Pembelajaran Sosial Emosional   oleh Reni Ulviyani CGP Angkatan 2 Kab. Kebumen   Fasilitator: Suhartutik                                Pendamping Praktik: Bambang Cahyono   A.      Coaching dalam Konteks Pendidikan Menurut filosofi Ki Hadjar Dewantara, tujuan pendidikan adalah menuntun tumbuhnya kekuatan kodrat anak sehingga dapat memperbaiki lakunya. P eran coach dalam dunia pendidikan yakni menuntun segala kekuatan kodrat (potensi) agar dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat. Coaching menjadi salah satu proses menuntun belajar murid agar dapat mencapai kekuatan kodratnya. Sebagai seorang pamong, guru dapat memberikan tuntunan melalui pertanyaan-pertanyaan reflektif dan efe...

Koneksi Antar Materi Modul 2.2

Gambar
PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL (Reni Ulviyani – CGP Angkatan 2 Kebumen, Jawa Tengah)             Pembelajaran Sosial dan Emosional (PSE) merupakan sebuah proses pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif seluruh komunitas sekolah. Proses kolaborasi ini memungkinkan anak dan orang dewasa di sekolah memperoleh dan menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap positif mengenai aspek sosial dan emosional. PSE dapat dikategorikan kedalam tiga ruang lingkup yaitu rutin (kondisi yang rudah ditentukan di luar waktu jam pembelajaran akademik, misalnya kegiatan lingkaran pagi), terintegrasi dalam pembelajaran (misalnya melakukan refleksi setelah menyelesaikan sebuah topik pembelajaran, ataupun memecahkan masalah dengan jalan diskusi kelompok), dan protokol/budaya (yang sudah disepakati menjadi budaya/kebijakan sekolah untuk merespon situasi/kegiatan tertentu, misalnya budaya 5S). Adapun tujuan pembelajaran sosial emosional diantarany...