AKSI NYATA MODUL 1.1. PENDIDIKAN PROGRAM GURU PENGGERAK
Implementasi Profil Pelajar Pancasila Melalui Budaya Gotong Royong
Pada Siswa Kelas VI A SDN 2 Banjurpasar
di Lingkungan Masyarakat
A. Latar
Belakang
Menurut Ki Hadjar
Dewantara, pendidikan merupakan proses menuntun segala kekuatan kodrat
yang ada pada anak-anak agar mereka menjadi manusia sekaligus sebagai anggota
masyarakat sehingga dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang
setinggi-tingginya. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga mendukung
visi dan misi Presiden yaitu untuk mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat,
mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila yang bernalar
kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia, bergotong royong, dan berkebinekaan global. Proses
tersebut tidaklah lepas dari peran seorang guru dalam menuntun siswanya untuk
menjadi manusia yang berkarakter serta berbudi pekerti yang luhur.
Profil pelajar Pancasila yang diimplementasikan
dalam aksi nyata ini adalah gotong-royong. Pelajar Indonesia yang memiliki
kemampuan gotong-royong yaitu mampu untuk melakukan kegiatan secara
bersama-sama dengan sukarela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan
dengan lancar, mudah, dan ringan. Elemen kunci dari gotong-royong yaitu
kolaborasi, peduli, dan berbagi.
Di era sekarang ini, dapat dikatakan bahwa peserta
didik memiliki kepedulian yang rendah terhadap lingkungan. Kondisi ini
dikarenakan mereka lebih asyik dengan gadget sebagai alat permainan yang
senantiasa dioperasikan tanpa memedulikan lingkungan sekitar. Hal inilah yang
mendasari guru untuk merubah kebiasaan anak dengan melatih bersosialisasi di
masyarakat dengan cara bergotong-royong yang berguna bagi lingkungan sekitar. Dengan
bergotong-royong itulah diharapkan peserta didik akan mampu berkolaborasi,
memiliki kepedulian, dan dapat berbagi dengan sesama. Oleh karena itu, sebagai
calon guru penggerak ingin melakukan aksi nyata yang berjudul “Implementasi
Profil Pelajar Pancasila Melalui Budaya Gotong Royong Pada Siswa Kelas VI A SDN
2 Banjurpasar di Lingkungan Masyarakat."
B. Tujuan
Adapun tujuan aksi nyata antara lain:
1. Mewujudkan
merdeka belajar yang menghamba kepada anak sesuai filosofis Ki Hadjar Dewantara.
2. Meningkatkan
rasa solidaritas antar sesama.
3. Mewujudkan
manusia yang peduli lingkungan.
4. Melatih
rasa tanggung jawab pada pekerjaan yang dilakukan.
5. Mewujudkan
gotong royong menjadi budaya yang melekat pada diri siswa.
C. Dukungan
yang Dibutuhkan
Aksi nyata ini membutuhkan dukungan dari berbagai
pihak yaitu:
1. Keluarga
Sebagai pusat pendidikan yang
pertama dan utama bagi anak dalam membentuk budi pekerti, motivasi, dan semangat
gotong-royong siswa.
2. Sekolah
Sebagai wadah untuk mengembangkan
berbagai macam potensi yang dimiliki oleh siswa sesuai kurikulum yang berlaku.
3. Masyarakat
Sebagai tempat untuk bereksplorasi
dan menciptakan kondisi lingkungan yang kondusif untuk melatih budaya
gorong-royong.
D. Tolak
Ukur
1. Siswa
mampu berkolaborasi dengan teman dan masyarakat.
2. Siswa
melaksanakan kegiatan dengan tanggung jawab.
3. Melaksanakan
kegiatan dengan tuntas.
E. Linimasa
Tindakan
- Persiapan dan perencanaan (28 – 30 April 2021). Pada tahap ini, calon guru penggerak menyusun rancangan kegiatan aksi nyata.
- Koordinasi dan sosialisasi aksi nyata (1 - 5 Mei 2021). Calon guru penggerak melakukan koordinasi dan sosialisasi kepada kepala sekolah, siswa, rekan sejawat, komite sekolah, serta masyarakat berkaitan dengan akan diadakannya kegiatan aksi nyata. Berikut ini beberapa tahapan koordinasi yang telah dilakukan: a) Hal yang utama yaitu berkoordinasi dengan kepala sekolah dan rekan sejawat dalam forum sekolah. Setelah rencana aksi disetujui dan mendapatkan dukungan dari sekolah, dilanjutkan dengan berkoordinasi kepada komite sekolah melalui WA; b) Koordinasi dengan siswa dilakukan melalui kegiatan tatap maya melalui aplikasi WA group dikarenakan aplikasi tatap maya yang lainnya hampir semua siswa sudah diuninstal dikarenakan kendala memori sehingga komunikasi antara guru dan siswa dilakukan dengan cara berkelompok; c) Sebelum kegiatan dilaksanakan, siswa meminta izin kepada pemangku kepentingan.
- Pelaksanaan (6 -9 Mei 2021). Pada tahap ini, siswa kelas VI A melakukan aksi nyata berupa kegiatan gotong-royong di lingkungan masyarakat sekitar. Siswa secara berkelompok menentukan rencana aksinya masing-masing sesuai kesepakatan baik waktu serta tempat. Diperoleh keputusan bahwa siswa ada yang melakukan aksinya di masjid, musala, dan pasar. Beberapa kegiatan yang dilakukan yaitu menyapu, mengepel, memberihkan tempat wudlu, menata karpet, menata tempat berjualan, dll.
- Refleksi dan pelaporan aksi nyata (10 – 12 Mei 2021). Tindakan yang dilakukan di tahap ini yaitu merefleksi kegiatan melalui analisis faktor pendukung dan faktor penghambat (kegagalan) selama kegiatan berlangsung sebagai perbaikan dalam aksi nyata mendatang.
F.
Hasil Aksi Nyata
Aksi nyata yang
telah dilakukan oleh siswa kelas VI A telah dilaksanakan dan berjalan dengan
sangat baik. Hal ini terlihat dengan adanya:
1. Kolaborasi
antara siswa dengan masyarakat terlihat baik terbukti dengan adanya izin dari pemangku
kepentingan.
2. Siswa
melaksanakan kegiatan dengan penuh tanggung jawab dibuktikan dengan kegiatan
aksi yang dilaksanakan dapat terselesaikan dengan tuntas dan baik.
3. Lingkungan
tempat aksi menjadi bersih dan tertata
rapi.
G. Pembelajaran
yang Didapat
Setelah kegiatan aksi berlangsung, pembelajaran yang
telah didapat antara lain:
1. Kegiatan
gotong-royong memberikan manfaat bagi siswa diantaranya melatih kekompakan,
peduli lingkungan, melatih bersosialisasi di masyarakat, dan belajar
bertanggung jawab terhadap program yang direncanakan.
2. Lingkungan
tempat dilaksanakannya aksi menjadi bersih, nyaman, serta enak dipandang.
3. Menyadarkan
berbagai pihak bahwa sebagai makhluk sosial, sudah seharusnya saling
tolong-menolong.
H. Refleksi
Aksi Nyata
Adapun
hasil refleksi aksi nyata yang telah dilakukan dijabarkan pada tabel berikut:
1. Faktor
Pendukung
a.
Dukungan dari kepala sekolah, rekan
sejawat, komite sekolah, dan masyarakat.
b.
Adanya kerjasama yang baik antara siswa
dengan masyarakat.
c.
Tersedianya kuota belajar.
2. Faktor
Penghambat
a.
Sinyal dan jaringan internet yang tidak
stabil.
b. Tingkat pemahaman siswa dalam memahami
tugas sehingga membutuhkan waktu khusus bagi guru dalam melayani
pertanyaan-pertanyaan yang muncul sebelum aksi berlangsung.
c. Tidak dapat berkomunikasi dengan semua
siswa disaat yang bersamaan dikarenakan aplikasi tatap maya (zoom atau g meet) yang telah terinstal tapi karena kendala memori terpaksa
dihapus.
I.
Rencana Perbaikan
Berdasarkan refleksi yang telah
dilakukan, berikut ini rencana perbaikan yang akan dilakukan:
1. Mempersiapkan
rencana kegiatan lebih matang supaya dapat lebih memaksimalkan kegiatan dengan
lebih baik lagi.
2. Lebih
inovatif dalam melakukan aksi nyata berikutnya.
J.
Penutup
Demikian aksi nyata modul 1.1. “Implementasi Profil
Pelajar Pancasila Melalui Budaya Gotong Royong Pada Siswa Kelas VI A di
Lingkungan Masyarakat." Kegiatan yang sangat sederhana tetapi bagi saya
selaku calon guru penggerak sangat berarti karena melalui kegiatan ini dapat
belajar menyusun program dan strategi agar dapat berhasil dan terlaksana dengan
baik.
Penulis menyadari kegiatan ini masih jauh dari kata
sempurna, maka dari itu penulis sangat mengharapkan kritikan dan masukan yang
membangun demi peningkatan budaya gotong-royong demi terwujudnya Profil Pelajar
Pancasila sehingga dapat memberikan kontribusi pada dunia pendidikan di
Indonesia yang mampu menjadikan Indonesia maju dan berbudaya. Semoga
bermanfaat, sekian dan terima kasih.
K. Dokumentasi
Aksi Nyata
Berikut kami sertakan dokumentasi kegiatan. Selengkapnya dapat diakses di
Komentar
Posting Komentar